Pengertian
Dan Fungsi IP Address
IP Merupakan Protokol pada network
layer yang memiliki sifat dan perananan sebagai Connectionless, yakni
setiap paket data yang dikirimkan pada suatu saat akan melalui rute secara
independen. Paket IP atau datagram akan melalui rute yang ditentukan
oleh setiap router yang dilewati oleh datagram tersebut. Hal ini memungkinkan
keseluruhan datagram sampai di lokasi tujuan dalam urutan yang berbeda karena
menempuh rute yang berbeda pula.
Unreliable atau ketidak handalan
Adalah Protokol IP tidak menjamin datagram yang dikirim pasti sampai ke tempat
tujuan. Ia hanya akan melakukan best effort delivery yakni melakukan usaha
sebaik-baiknya agar paket yang dikirim tersebut sampai ke tujuan.
Suatu datagram bisa saja tidak
sampai dengan selamat ke tujuan karena beberapa hal berikut:
- Adanya bit error pada saat pentransmisian datagram pada suatu medium
- Router yang dilewati mendiscard datagram,
- karena terjadinya kongesti dan kekurangan ruang memori buffer
- Putusnya rute ke tujuan,
- untuk sementara waktu akibat adanya router yang down
- Terjadinya kekacauan routing,
- sehingga datagram mengalami looping
IP juga didesain untuk dapat melewati berbagai media
komunikasi yang memiliki karakteristik dan kecepatan yang berbeda-beda. Pada
jaringan Ethernet, panjang satu datagram akan lebih besar dari panjang datagram
pada jaringan publik yang menggunakan media jaringan telepon, atau pada
jaringan wireless. Perbedaan ini semata-mata untuk mencapai throughput yang
baik pada setiap media.
Pada umumnya, semakin cepat
kemampuan transfer data pada media tersebut, semakin besar panjang datagram
maksimum yang digunakan. Akibat dari perbedaan ini, datagram IP dapat mengalami
fragmentasi ketika berpindah dari media kecepatan tinggi ke kecepatan rendah
misalnya dari LAN Ethernet 10 Mbps ke leased line menggunakan Point-to-Point
Protocol dengan kecepatan 64 kbps.
Pada router/host penerima, datagram
yang ter-fragmen ini harus disatukan kembali sebelum diteruskan ke router
berikutnya, atau ke lapisan transport pada host tujuan. Hal ini menambah waktu
pemrosesan pada router dan menyebabkan delay. Seluruh sifat yang diuraikan pada
di atas adalah akibat adanya sisi efisiensi protokol yang dikorbankan sebagai
konsekuensi dari keunggulan protokol IP.
Keunggulan ini berupa kemampuan
menggabungkan berbagai media komunikasi dengan karakteristik yang
berbeda-beda, fleksibel dengan perkembangan jaringan, dapat merubah routing
secara otomatis jika suatu rute mengalami kegagalan, dsb. Misalnya, untuk dapat
merubah routing secara dinamis, dipilih mekanisme routing yang ditentukan oleh
kondisi jaringan
Dan elemen-elemen jaringan router.
Selain itu, proses routing juga harus dilakukan untuk setiap datagram, tidak
hanya pada permulaan hubungan. Marilah kita perhatikan struktur header dari
protokol IP beserta fungsinya masing-masing. Setiap protokol memiliki bit-bit
ekstra diluar informasi/data yang dibawanya.
Selain informasi, Bit Bit ini juga
berfungsi sebagai alat kontrol. Dari sisi efisiensi, semakin besar jumlah bit
ekstra ini, maka semakin kecil efisiensi komunikasi yang berjalan. Sebaliknya
semakin kecil jumlah bit ekstra ini, semakin tinggi efisiensi komunikasi yang
berjalan.
Disinilah dilakukan trade-off antara
keandalan datagram dan efisiensi. Sebagai contoh, agar datagram IP dapat
menemukan tujuannya, diperlukan informasi tambahan yang harus dicantumkan pada
header ini.
Setiap paket IP membawa data
yang terbagi dalam beberapa bagian Yaitu :
Version Adalah versi dari protokol IP yang dipakai.
Header Length berisi panjang dari header paket IP dalam hitungan 32 bit word.
Type of Service berisi kualitas service yang dapat mempengaruhi cara penanganan paket IP.
Total length Of Datagram adalah panjang IP datagram total dalam ukuran byte.
Identification, Flags, dan Fragment Offset berisikan data yang berhubungan fragmentasi paket.
Header Length berisi panjang dari header paket IP dalam hitungan 32 bit word.
Type of Service berisi kualitas service yang dapat mempengaruhi cara penanganan paket IP.
Total length Of Datagram adalah panjang IP datagram total dalam ukuran byte.
Identification, Flags, dan Fragment Offset berisikan data yang berhubungan fragmentasi paket.
Time to Live berisi jumlah router/hop maksimal yang dilewati paket IP
(datagram). Nilai maksimum field ini adalah 255. Setiap kali paket IP lewat
satu router, isi dari field ini dikurangi satu. Jika TTL telah habis dan paket
tetap belum sampai ke tujuan, paket ini akan dibuang dan router terakhir akan
mengirimkan paket ICMP time exceeded. Hal ini dilakukan untuk mencegah paket IP
terus menerus berada dalam network.
Protocol mengandung angka yang
mengidentifikasikan protokol layer atas pengguna isi data dari paket IP ini.
Header Checksum berisi nilai checksum yang dihitung dari jumlah seluruh field dari header paket IP. Sebelum dikirimkan, protokol IP terlebih dahulu menghitung checksum dari header paket IP tersebut untuk nantinya dihitung kembali di sisi penerima. Jika terjadi perbedaan, maka paket ini dianggap rusak dan dibuang.
Header Checksum berisi nilai checksum yang dihitung dari jumlah seluruh field dari header paket IP. Sebelum dikirimkan, protokol IP terlebih dahulu menghitung checksum dari header paket IP tersebut untuk nantinya dihitung kembali di sisi penerima. Jika terjadi perbedaan, maka paket ini dianggap rusak dan dibuang.
Source Address dan Destination Address isi dari masing-masing field ini cukup jelas, yakni
alamat pengirim dan alamat penerima dari datagram. Masing-masing field terdiri
dari 32 bit, sesuai panjang IP Address yang digunakan dalam Internet.
Destination address merupakan field yang akan dibaca oleh setiap router untuk
menentukan kemana paket IP tersebut akan diteruskan untuk mencapai destination
address tersebut.
Classing Ip Address
KELAS A , pada kelas A 8 bit pertama adalah network Id, dan 24 bit selanjutnya adalah host Id, kelas A meiliki network Id dari 0 sampai 127.
KELAS B , pada kelas B 16 bit pertama adalah network Id, dan 16 bit selanjutnya adalah host Id, kelas B memiliki network id dari 128 sampai 191
KELAS C, pada kelas C 24 bit pertama adalah network Id, dan 8 bit selanjutnya adalah host Id, kelas C memiliki network id dari 192 sampai 223
KELAS D, IP kelas D digunakan untuk multicasting, yaitu penggunaan aplikasi secara bersama-sama oleh beberapa komputer, dan IP yang bisa digunakan adalah 224.0.0.0 – 239.255.255.255
KELAS E, memiliki range dari 240.0.0.0 – 254.255.255.255, IP ini digunakan untuk eksperimen yang dipersiapkan untuk penggunaan IP address di masa yang akan datang.
Pengertian Subnet
Adalah angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan
network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di
jaringan lokal atau jaringan luar.
penggunaan subnet seringkali dilupakan dan tidak di pakai secara penuh di dalam jaringan lokal, padahal di dalam jaringan sangat perlu dilakukan pembatasan jumlah klien baik itu karena alasan bandwith maupun masalah keamanan jaringan . sering kita melihat dalam penulisan ip address/ pengalamatan komputer sebagai berikut 192.168.0.1/24 , /26, /28 dst
/24 menunjukkan bahwa koneksi jaringan di bagi menjadi 256 atau 254 client komputer dengan 1 id dan 1 host, subnet mask untuk group ini adalah 255.255.255.0 dan dalam workgroup ini hanya bisa terbentuk satu kelompok saja yaitu mulai xxx.xxx.xxx.0 - xxx.xxx.xxx.256
/26 menunjukkan bahwa koneksi jaringan di bagi menjadi 64 atau 62 client komputer dengan 1 ID dan 1 Host, subnet mask untuk kelompok ini adalah 255.255.255.192 pada jaringan ini bisa terbentuk sampai dengan 4 kelompok
penggunaan subnet seringkali dilupakan dan tidak di pakai secara penuh di dalam jaringan lokal, padahal di dalam jaringan sangat perlu dilakukan pembatasan jumlah klien baik itu karena alasan bandwith maupun masalah keamanan jaringan . sering kita melihat dalam penulisan ip address/ pengalamatan komputer sebagai berikut 192.168.0.1/24 , /26, /28 dst
/24 menunjukkan bahwa koneksi jaringan di bagi menjadi 256 atau 254 client komputer dengan 1 id dan 1 host, subnet mask untuk group ini adalah 255.255.255.0 dan dalam workgroup ini hanya bisa terbentuk satu kelompok saja yaitu mulai xxx.xxx.xxx.0 - xxx.xxx.xxx.256
/26 menunjukkan bahwa koneksi jaringan di bagi menjadi 64 atau 62 client komputer dengan 1 ID dan 1 Host, subnet mask untuk kelompok ini adalah 255.255.255.192 pada jaringan ini bisa terbentuk sampai dengan 4 kelompok
untuk lebih jauh lagi dapat melihat
tabel cheat subnet sebagai berikut :
untuk blok-blok elas C dapat di
hitung sendiri yah... atau dapat juga melihat pada alamat ini
http://www.aelius.com/njh/subnet_sheet.html.
Alasan Pengefisien
bandwith: karena
jumlah subnet yang sudah di tentukan adalah sesuai dengan yang sudah ada
sehingga pembagian badwith lebih mudah
misalnya : pada /28 dengan subnet 255.255.255.240 di peruntukkan untuk 16 host dengan jumlah computer 14 buah, satu sebagai ID dan satu sebagai host. pada koneksi speedy yang katanya speed down sampai 1Mbps tetapi yang notabene di tempat kita maksimal 700Kbps dibagi seluruh kompie yaitu 14, berarti tiap kompie mendapat jatah 50 Kbps anggap saja di bulatkan mendapat 64 Kbps (64*14=856)dan hal ini bisa di lakukan.... dengan 64 Kbps sudah cukup melakukan browsing, download dan lain sebagainya tanpa terganggu dengan yang lainnya.
alasan security: karena jumlah subnet sudah di tentukan sehingga memudahkan administrator jaringan dalam menghandle dan memonitor komputer yang ada di dalam jaringannya dan apabila ada yang mencoba masuk ke dalam jaringan dapat segera di ketahui.
misalnya : pada /28 dengan subnet 255.255.255.240 di peruntukkan untuk 16 host dengan jumlah computer 14 buah, satu sebagai ID dan satu sebagai host. pada koneksi speedy yang katanya speed down sampai 1Mbps tetapi yang notabene di tempat kita maksimal 700Kbps dibagi seluruh kompie yaitu 14, berarti tiap kompie mendapat jatah 50 Kbps anggap saja di bulatkan mendapat 64 Kbps (64*14=856)dan hal ini bisa di lakukan.... dengan 64 Kbps sudah cukup melakukan browsing, download dan lain sebagainya tanpa terganggu dengan yang lainnya.
alasan security: karena jumlah subnet sudah di tentukan sehingga memudahkan administrator jaringan dalam menghandle dan memonitor komputer yang ada di dalam jaringannya dan apabila ada yang mencoba masuk ke dalam jaringan dapat segera di ketahui.
Penghitungan Jumlah Host
1.
IP Address 192.168.11.126/29
29/
= 11111111.11111111.11111111.11111000
255 . 255
. 255 .
248
Subnet maks = 255.255.255.248
Jumlah network =
2n
= 2(29-24)
= 25 = 32 network
Jumlah host tiap network = 2n - 2
= 2(32-29)
- 2
=
23 - 2 = 8 - 2 = 6
Host tiap network
Network
ID
|
Host
awal
|
Host
akhir
|
Range
host ID
|
192.168.11.0
|
192.168.11.1
|
192.168.11.6
|
192.168.11.7
|
192.168.11.8
|
192.168.11.9
|
192.168.11.14
|
192.168.11.15
|
192.168.11.16
|
192.168.11.17
|
192.168.11.22
|
192.168.11.23
|
192.168.11.24
|
192.168.11.25
|
192.168.11.30
|
192.168.11.31
|
192.168.11.32
|
192.168.11.33
|
192.168.11.38
|
192.168.11.39
|
192.168.11.40
|
192.168.11.41
|
192.168.11.46
|
192.168.11.47
|
192.168.11.48
|
192.168.11.49
|
192.168.11.54
|
192.168.11.55
|
192.168.11.56
|
192.168.11.57
|
192.168.11.62
|
192.168.11.63
|
192.168.11.64
|
192.168.11.65
|
192.168.11.70
|
192.168.11.71
|
192.168.11.72
|
192.168.11.73
|
192.168.11.78
|
192.168.11.79
|
192.168.11.80
|
192.168.11.81
|
192.168.11.86
|
192.168.11.87
|
192.168.11.88
|
192.168.11.89
|
192.168.11.94
|
192.168.11.95
|
192.168.11.96
|
192.168.11.97
|
192.168.11.102
|
192.168.11.103
|
192.168.11.104
|
192.168.11.105
|
192.168.11.110
|
192.168.11.111
|
192.168.11.112
|
192.168.11.113
|
192.168.11.118
|
192.168.11.119
|
192.168.11.120
|
192.168.11.121
|
192.168.11.126
|
192.168.11.127
|
192.168.11.128
|
192.168.11.129
|
192.168.11.134
|
192.168.11.135
|
192.168.11.136
|
192.168.11.137
|
192.168.11.142
|
192.168.11.143
|
192.168.11.144
|
192.168.11.145
|
192.168.11.150
|
192.168.11.151
|
192.168.11.152
|
192.168.11.153
|
192.168.11.158
|
192.168.11.159
|
192.168.11.180
|
192.168.11.181
|
192.168.11.166
|
192.168.11.167
|
192.168.11.168
|
192.168.11.169
|
192.168.11.174
|
192.168.11.175
|
192.168.11.176
|
192.168.11.177
|
192.168.11.182
|
192.168.11.183
|
192.168.11.184
|
192.168.11.185
|
192.168.11.190
|
192.168.11.191
|
192.168.11.192
|
192.168.11.193
|
192.168.11.198
|
192.168.11.199
|
192.168.11.200
|
192.168.11.201
|
192.168.11.206
|
192.168.11.207
|
192.168.11.208
|
192.168.11.209
|
192.168.11.214
|
192.168.11.215
|
192.168.11.216
|
192.168.11.217
|
192.168.11.222
|
192.168.11.223
|
192.168.11.224
|
192.168.11.225
|
192.168.11.230
|
192.168.11.231
|
192.168.11.232
|
192.168.11.233
|
192.168.11.238
|
192.168.11.239
|
192.168.11.240
|
192.168.11.241
|
192.168.11.246
|
192.168.11.247
|
192.168.11.248
|
192.168.11.249
|
192.168.11.254
|
192.168.11.255
|
2.
IP Address 192.168.11.126/30
30/
= 11111111.11111111.11111111.11111100
255 . 255
. 255 .
252
Subnet maks = 255.255.255.252
Jumlah network =
2n
= 2(30-24)
= 26 = 64 network
Jumlah host tiap network = 2n - 2
=
2(32-30) - 2
=:
22 - 2 = 4 - 2 = 2
Host tiap network
Network
ID
|
Host
awal
|
Host
akhir
|
Range
host ID
|
192.168.11.0
|
192.168.11.1
|
192.168.11.2
|
192.168.11.3
|
192.168.11.4
|
192.168.11.5
|
192.168.11.6
|
192.168.11.7
|
192.168.11.8
|
192.168.11.9
|
192.168.11.10
|
192.168.11.11
|
192.168.11.12
|
192.168.11.13
|
192.168.11.14
|
192.168.11.15
|
192.168.11.16
|
192.168.11.16
|
192.168.11.18
|
192.168.11.19
|
192.168.11.20
|
192.168.11.21
|
192.168.11.22
|
192.168.11.23
|
192.168.11.24
|
192.168.11.25
|
192.168.11.26
|
192.168.11.27
|
192.168.11.28
|
192.168.11.29
|
192.168.11.30
|
192.168.11.31
|
192.168.11.32
|
192.168.11.33
|
192.168.11.36
|
192.168.11.35
|
192.168.11.36
|
192.168.11.37
|
192.168.11.38
|
192.168.11.39
|
192.168.11.40
|
192.168.11.41
|
192.168.11.42
|
192.168.11.43
|
192.168.11.44
|
192.168.11.45
|
192.168.11.46
|
192.168.11.47
|
192.168.11.48
|
192.168.11.49
|
192.168.11.50
|
192.168.11.51
|
192.168.11.52
|
192.168.11.53
|
192.168.11.54
|
192.168.11.55
|
192.168.11.56
|
192.168.11.57
|
192.168.11.58
|
192.168.11.59
|
192.168.11.60
|
192.168.11.61
|
192.168.11.62
|
192.168.11.63
|
192.168.11.64
|
192.168.11.65
|
192.168.11.66
|
192.168.11.67
|
192.168.11.68
|
192.168.11.69
|
192.168.11.70
|
192.168.11.71
|
192.168.11.72
|
192.168.11.73
|
192.168.11.74
|
192.168.11.75
|
192.168.11.76
|
192.168.11.77
|
192.168.11.78
|
192.168.11.79
|
192.168.11.80
|
192.168.11.81
|
192.168.11.82
|
192.168.11.83
|
192.168.11.84
|
192.168.11.85
|
192.168.11.86
|
192.168.11.87
|
192.168.11.88
|
192.168.11.89
|
192.168.11.90
|
192.168.11.91
|
192.168.11.92
|
192.168.11.93
|
192.168.11.94
|
192.168.11.95
|
192.168.11.96
|
192.168.11.97
|
192.168.11.98
|
192.168.11.99
|
192.168.11.100
|
192.168.11.101
|
192.168.11.102
|
192.168.11.103
|
192.168.11.104
|
192.168.11.105
|
192.168.11.106
|
192.168.11.107
|
192.168.11.108
|
192.168.11.109
|
192.168.11.110
|
192.168.11.111
|
192.168.11.112
|
192.168.11.113
|
192.168.11.114
|
192.168.11.115
|
192.168.11.116
|
192.168.11.117
|
192.168.11.118
|
192.168.11.119
|
192.168.11.120
|
192.168.11.121
|
192.168.11.122
|
192.168.11.123
|
192.168.11.124
|
192.168.11.125
|
192.168.11.126
|
192.168.11.127
|
192.168.11.128
|
192.168.11.129
|
192.168.11.130
|
192.168.11.131
|
192.168.11.132
|
192.168.11.133
|
192.168.11.136
|
192.168.11.135
|
192.168.11.136
|
192.168.11.137
|
192.168.11.138
|
192.168.11.139
|
192.168.11.140
|
192.168.11.141
|
192.168.11.142
|
192.168.11.143
|
192.168.11.144
|
192.168.11.145
|
192.168.11.146
|
192.168.11.147
|
192.168.11.148
|
192.168.11.149
|
192.168.11.150
|
192.168.11.151
|
192.168.11.152
|
192.168.11.153
|
192.168.11.154
|
192.168.11.155
|
Network
ID
|
Host
awal
|
Host
akhir
|
Range
host ID
|
192.168.11.156
|
192.168.11.157
|
192.168.11.158
|
192.168.11.159
|
192.168.11.160
|
192.168.11.161
|
192.168.11.162
|
192.168.11.163
|
192.168.11.164
|
192.168.11.165
|
192.168.11.166
|
192.168.11.167
|
192.168.11.168
|
192.168.11.169
|
192.168.11.170
|
192.168.11.171
|
192.168.11.172
|
192.168.11.173
|
192.168.11.174
|
192.168.11.175
|
192.168.11.176
|
192.168.11.177
|
192.168.11.179
|
192.168.11.179
|
192.168.11.180
|
192.168.11.181
|
192.168.11.182
|
192.168.11.183
|
192.168.11.184
|
192.168.11.185
|
192.168.11.186
|
192.168.11.187
|
192.168.11.188
|
192.168.11.189
|
192.168.11.190
|
192.168.11.191
|
192.168.11.192
|
192.168.11.193
|
192.168.11.194
|
192.168.11.195
|
192.168.11.196
|
192.168.11.197
|
192.168.11.198
|
192.168.11.199
|
192.168.11.200
|
192.168.11.201
|
192.168.11.202
|
192.168.11.203
|
192.168.11.204
|
192.168.11.205
|
192.168.11.206
|
192.168.11.207
|
192.168.11.208
|
192.168.11.209
|
192.168.11.210
|
192.168.11.211
|
192.168.11.212
|
192.168.11.213
|
192.168.11.214
|
192.168.11.215
|
192.168.11.216
|
192.168.11.217
|
192.168.11.218
|
192.168.11.
219
|
192.168.11.220
|
192.168.11.221
|
192.168.11.222
|
192.168.11.
223
|
192.168.11.224
|
192.168.11.225
|
192.168.11.226
|
192.168.11.
227
|
192.168.11.228
|
192.168.11.229
|
192.168.11.230
|
192.168.11.231
|
192.168.11.232
|
192.168.11.233
|
192.168.11.234
|
192.168.11.235
|
192.168.11.236
|
192.168.11.237
|
192.168.11.238
|
192.168.11.239
|
192.168.11.240
|
192.168.11.241
|
192.168.11.242
|
192.168.11.243
|
192.168.11.244
|
192.168.11.145
|
192.168.11.248
|
192.168.11.247
|
192.168.11.248
|
192.168.11.149
|
192.168.11.250
|
192.168.11.251
|
192.168.11.252
|
192.168.11.153
|
192.168.11.254
|
192.168.11.255
|
Pengertian Multicast
Multicast atau multicasting adalah sebuah teknik di mana
sebuah data dikirimkan melalui jaringan ke sekumpulan komputer yang tergabung
ke dalam sebuah grup tertentu, yang disebut sebagai multicast group.
Multicasting merupakan sebuah cara pentransmisian data secara
connectionless(komunikasi dapat terjadi tanpa adanya negosiasi pembuatan
koneksi), dan klien dapat menerima transmisi multicast dengan mencari di mana
lokasinya, seperti halnya ketika kita membuka sebuah stasiun radio untuk
mendengarkan siaran radio. Multicast sebenarnya merupakan mekanisme komunikasi
one-to-many, atau point-to-multipoint, dan berbeda dengan cara transmisi
unicast.
Sebuah multicast group memiliki sebuah alamat multicast, yaitu kelas D dalam alamat IP versi 4 atau memang alamat multicast dalam alamat IP versi 6. Pada kelas D alamat IP versi 4, alamat yang direservasikan untuk sebuah multicast group adalah 224.0.0.0 hingga239.255.255.255.
Sebuah multicast group memiliki sebuah alamat multicast, yaitu kelas D dalam alamat IP versi 4 atau memang alamat multicast dalam alamat IP versi 6. Pada kelas D alamat IP versi 4, alamat yang direservasikan untuk sebuah multicast group adalah 224.0.0.0 hingga239.255.255.255.
0 komentar:
Posting Komentar